Gus Addin dan Sultan HB X Tanam Pohon Sawo Kecik di Sleman: Upaya Nyata Mengatasi Krisis Air dan Kerusakan Alam

Ansor sumur batu
By -

 


Selasa, 21 Januari 2025, Ketua Umum GP Ansor, Gus Addin, bersama Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X, memimpin aksi penanaman pohon sawo kecik di kawasan Kali Urang, Sleman, Yogyakarta. Kegiatan ini menjadi simbol penting dalam kampanye pelestarian lingkungan hidup, khususnya dalam menghadapi krisis air yang semakin nyata. Penanaman pohon sawo kecik, yang memiliki akar kuat dan mampu menyerap air secara maksimal, diharapkan dapat membantu menjaga ketersediaan sumber air di wilayah tersebut.



Krisis air yang terjadi saat ini tidak bisa dilepaskan dari berbagai faktor, seperti kerusakan hutan, pencemaran air, dan penggunaan air yang berlebihan. Hutan yang rusak kehilangan kemampuan alaminya untuk menyerap air hujan dan menyimpan cadangan air tanah, sehingga menyebabkan kekeringan pada musim kemarau dan banjir pada musim penghujan. Selain itu, limbah domestik dan industri yang mencemari sungai dan danau memperparah krisis ini, menjadikan air bersih semakin sulit diakses oleh masyarakat. Eksploitasi air yang berlebihan, baik oleh rumah tangga maupun sektor industri, juga turut menjadi penyebab utama kelangkaan air bersih.



Dalam perspektif Islam, air memegang peranan yang sangat penting, tidak hanya sebagai kebutuhan dasar tetapi juga sebagai sarana utama dalam ibadah. Air adalah elemen pokok dalam wudhu dan mandi yang merupakan bagian dari kesucian diri sebelum melaksanakan shalat. Rasulullah SAW memberikan contoh teladan dalam penghematan air, meskipun sumber air melimpah. Dalam berwudhu, beliau hanya menggunakan satu mud air (sekitar 600 ml) dan dalam mandi besar, tidak lebih dari satu sha’ (sekitar 2,5 liter). Hal ini menunjukkan bahwa Islam mengajarkan umatnya untuk tidak berlebihan dalam menggunakan sumber daya, termasuk air.



Kegiatan seperti yang dilakukan oleh Gus Addin dan Sultan HB X menjadi pengingat bahwa upaya menjaga keberlanjutan lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Penanaman pohon tidak hanya berdampak pada pelestarian lingkungan, tetapi juga menjadi langkah konkret untuk mengembalikan fungsi alam sebagai penyedia air bersih. Langkah ini perlu diimbangi dengan perubahan pola hidup masyarakat, seperti mengurangi limbah plastik, menghemat air, dan menjaga kebersihan sungai. Semua ini membutuhkan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai organisasi, sehingga krisis air dapat diatasi secara berkelanjutan.


Kesadaran akan pentingnya air bagi kehidupan dan ibadah seharusnya mendorong setiap individu untuk lebih bijak dalam penggunaannya. Air bukan hanya kebutuhan duniawi, tetapi juga kunci untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan menjaga lingkungan dan menghargai air, kita tidak hanya mewariskan bumi yang lebih baik untuk generasi mendatang, tetapi juga menjalankan amanah agama yang mulia.

Tags: