Pembangunan masjid di Nusantara tidak lepas dari pengaruh besar Walisongo dan ulama terdahulu yang memperkenalkan konsep arsitektur yang sarat dengan nilai-nilai lokal dan ekologis. Mereka tidak hanya berfokus pada fungsi religius masjid sebagai tempat ibadah, tetapi juga memastikan bahwa bangunan tersebut menyatu dengan lingkungan sekitar, menerapkan prinsip yang kini dikenal sebagai "ecoreligi."
Contoh nyata dari penerapan ecoreligi dalam pembangunan masjid oleh Walisongo adalah Masjid Agung Demak. Masjid ini didesain dengan memperhatikan kondisi geografis Indonesia yang rawan gempa. Struktur bangunan dirancang sedemikian rupa sehingga fleksibel dan tahan terhadap getaran gempa bumi. Atap limas dengan tumpang tiga, serta penggunaan kayu sebagai bahan utama, mencerminkan adaptasi arsitektural terhadap lingkungan setempat yang sekaligus memperhatikan sirkulasi udara dan cahaya alami.
Para ulama terdahulu memahami pentingnya menjaga keseimbangan antara teknologi dan alam. Oleh karena itu, masjid-masjid yang mereka bangun selalu memperhitungkan masuknya cahaya alami dengan optimal, mengurangi ketergantungan pada pencahayaan buatan. Sirkulasi udara yang baik juga menjadi perhatian utama, yang terlihat dari adanya jendela-jendela besar dan ventilasi alami di banyak masjid peninggalan zaman Walisongo.
Namun, seiring berjalannya waktu, prinsip-prinsip arsitektur ecoreligi ini mulai ditinggalkan. Pembangunan masjid modern sering kali mengabaikan kearifan lokal yang telah diwariskan oleh para wali dan ulama terdahulu. Penggunaan air conditioner yang masif, ketergantungan pada lampu bahkan di siang hari, serta desain bangunan yang tidak memperhatikan standar keamanan gempa bumi, menjadi fenomena yang marak.
Hal ini tidak hanya menunjukkan penurunan dalam hal kesadaran lingkungan, tetapi juga mengabaikan warisan berharga yang telah ditanamkan oleh Walisongo dan ulama Nusantara. Oleh karena itu, penting untuk kembali menghidupkan konsep ecoreligi dalam arsitektur masjid masa kini, demi menjaga kelestarian lingkungan sekaligus menghormati tradisi dan warisan budaya bangsa.