Kekeringan Parah, Warga Bantar Gebang Waspada

Ansor sumur batu
By -
Musim Kemarau Kering Tahun 2024 di
prediksi berlangsung hingga akhir tahun
.

Bekasi, 31 Agustus 2024 – Dampak perubahan iklim global semakin terasa di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk di Kota Bekasi. Dalam menghadapi musim kemarau panjang yang diprediksi berlangsung hingga akhir tahun 2024, beberapa daerah telah menetapkan status tanggap darurat bencana kekeringan. Di Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi, masyarakat juga diimbau untuk mewaspadai sejumlah masalah yang diperkirakan akan muncul selama musim kemarau kering ini.

Masalah Utama yang Dihadapi Warga Bantar Gebang:

1. Krisis Air Bersih

   Dengan menipisnya sumber air tanah dan sumur-sumur yang mengering, krisis air bersih menjadi salah satu ancaman terbesar bagi warga Bantar Gebang. Warga yang bergantung pada sumur gali dan sumur bor menghadapi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan air sehari-hari.


2. Polusi Udara dan Bau Sampah

   Kecamatan Bantar Gebang yang dikenal sebagai lokasi TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sampah terbesar di Indonesia, akan menghadapi peningkatan polusi udara selama musim kemarau. Bau busuk dari sampah yang membusuk serta debu yang beterbangan dapat semakin mengganggu kesehatan masyarakat.


3. Penyakit Saluran Pernapasan dan Dehidrasi

   Kondisi udara yang kering dan tercemar akan meningkatkan risiko penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) seperti asma, bronkitis, dan alergi. Selain itu, cuaca panas ekstrem dapat menyebabkan dehidrasi, terutama pada anak-anak dan lansia yang lebih rentan.


4. Risiko Kebakaran 

   Kekeringan juga meningkatkan risiko kebakaran, baik di lahan pertanian, kawasan permukiman, maupun di sekitar TPA. Kebakaran ini dapat dengan cepat menyebar dan menimbulkan kerugian besar jika tidak segera ditangani.


Langkah Antisipasi yang Perlu Dilakukan:


1. Penghematan dan Penyimpanan Air

   Warga diminta untuk menghemat penggunaan air dan menampung air hujan selama musim hujan yang akan datang. Pemanfaatan air secara efisien, seperti menggunakan air bekas cucian untuk menyiram tanaman, dapat membantu mengurangi konsumsi air bersih.


2. Penggunaan Masker dan Pemeliharaan Kebersihan

   Untuk mengurangi dampak polusi udara, warga diimbau untuk menggunakan masker saat berada di luar rumah, terutama saat beraktivitas di dekat TPA. Menjaga kebersihan lingkungan sekitar juga penting untuk mencegah penyebaran penyakit.


3. Hidrasi dan Konsultasi Medis  

   Warga harus memastikan kecukupan asupan air minum untuk mencegah dehidrasi, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia. Jika ada gejala penyakit saluran pernapasan atau dehidrasi, segera konsultasikan ke pusat layanan kesehatan terdekat.


4. Kewaspadaan Terhadap Potensi Kebakaran  

   Masyarakat diminta untuk tidak melakukan pembakaran sampah sembarangan dan segera melaporkan jika melihat tanda-tanda kebakaran di lingkungan sekitar. Kesadaran dan kerjasama warga dalam memantau lingkungan sangat penting untuk mencegah dan mengendalikan kebakaran.


Musim kemarau panjang ini menuntut kesiapsiagaan dari seluruh elemen masyarakat. Dengan langkah antisipasi yang tepat, diharapkan dampak buruk yang ditimbulkan dapat diminimalkan, sehingga warga Bantar Gebang dapat melewati musim kemarau ini dengan lebih aman dan nyaman.

Tags: