Bau Menyengat di Kali Asem Bantargebang, DLH Kota Bekasi Diminta Bertindak Tegas

Ansor sumur batu
By -

 

Kali Asem Jl. Pangkalan 2, Kel. Sumur Batu, Bantargebang, Kota Bekasi


Kota Bekasi – Warga Kelurahan Sumurbatu, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, mengeluhkan bau menyengat yang kerap muncul di aliran Kali Asem, khususnya pada malam hari. Bau tersebut diduga berasal dari pencemaran limbah berbahaya dan beracun (B3) yang dibuang ke kali tanpa pengolahan.


Ketua Pimpinan Ranting GP Ansor Kelurahan Sumurbatu, Muhammad Zaenudin, menegaskan bahwa persoalan ini sudah cukup lama dibiarkan dan menimbulkan keresahan masyarakat.


“Kadang saat malam hari bau dari kali itu sangat mengganggu, membuat pernapasan tidak nyaman dan lidah terasa getir. Ini sudah merugikan kesehatan warga sekitar. Kami minta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi turun tangan serius dan segera mencari siapa pelakunya. Kalau terbukti ada pencemaran, harus diberikan sanksi tegas,” ujar Zaenudin, Selasa (26/8/2025).


Zaenudin juga menekankan bahwa pencemaran lingkungan bukan hanya pelanggaran etika, melainkan tindak pidana. Ia mengingatkan adanya dasar hukum yang mengikat, antara lain  Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Dalam Pasal 69 disebutkan bahwa setiap orang dilarang melakukan perbuatan yang mengakibatkan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup. Bahkan, Pasal 103 UU tersebut menyebutkan, pelaku pencemaran limbah B3 dapat dikenakan pidana penjara hingga tiga tahun dan denda paling banyak tiga miliar rupiah.


Ia menambahkan, aparat penegak hukum bersama DLH harus berkolaborasi agar pelaku tidak hanya diberi teguran, tetapi juga diproses sesuai aturan yang berlaku.


“Kesehatan warga harus menjadi prioritas. Jangan sampai kasus ini dianggap sepele dan dibiarkan berlarut-larut. Kami, Ansor, bersama warga siap mendukung langkah pemerintah dalam menindak pencemar lingkungan,” tegas Zaenudin.


Hingga berita ini diturunkan, pihak Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi belum memberikan keterangan resmi. Namun warga berharap, pengawasan lingkungan di wilayah Bantargebang dapat diperketat agar kasus serupa tidak terus berulang.



Tags: