Keutamaan Bulan Rajab dalam Mukasyafatul Qulub

Ansor sumur batu
By -

 



Bulan Rajab merupakan salah satu bulan yang sangat dimuliakan dalam Islam. Nama “Rajab” berasal dari kata “tarjib” yang bermakna pengagungan. Dalam kitab Mukasyafatul Qulub karya Imam Al-Ghazali, bulan ini disebut dengan berbagai nama yang menggambarkan keistimewaannya. Salah satu nama bulan Rajab adalah “Al-Ashab”, yang berarti curahan rahmat Allah yang turun dengan deras kepada orang-orang yang bertaubat di bulan ini. Selain itu, bulan ini juga disebut “Al-Ashamm”, karena pada bulan ini tidak terdengar suara peperangan, menandakan bahwa bulan ini dipenuhi dengan kedamaian.


Diriwayatkan bahwa Rajab adalah nama sebuah sungai di surga yang airnya lebih putih dari susu, lebih manis dari madu, dan lebih dingin dari es. Tidak ada yang dapat meminum air dari sungai tersebut kecuali orang-orang yang berpuasa di bulan Rajab.

Rasulullah ﷺ bersabda:
"رَجَبُ شَهْرُ اللَّهِ، وَشَعْبَانُ شَهْرِي، وَرَمَضَانُ شَهْرُ أُمَّتِي"
“Rajab adalah bulan Allah, Sya'ban adalah bulanku, dan Ramadan adalah bulan umatku.”



Makna Huruf Rajab Menurut Ulama Isyarat


Para ulama isyarat memberikan penafsiran tentang makna yang terkandung dalam tiga huruf kata “Rajab”:

  1. Ra’ (ر) adalah lambang rahmat Allah yang luas.
  2. Jim (ج) melambangkan dosa dan kejahatan hamba.
  3. Ba’ (ب) melambangkan kebaikan Allah yang meliputi segala sesuatu.

Seolah-olah Allah berfirman:
“Aku menjadikan dosa hamba-Ku berada di antara rahmat dan kebaikan-Ku.”



Keutamaan Puasa di Bulan Rajab


Puasa di bulan Rajab memiliki keutamaan yang besar. Dalam kitab Mukasyafatul Qulub, disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:


"مَنْ صَامَ يَوْمَ السَّابِعِ وَالْعِشْرِينَ مِنْ رَجَبَ كُتِبَ لَهُ صِيَامُ سِتِّينَ شَهْرًا"


“Barang siapa berpuasa pada tanggal 27 Rajab, maka akan dicatat baginya pahala seperti puasa selama 60 bulan.”

Hari tersebut merupakan hari bersejarah, yaitu hari pertama turunnya malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad ﷺ membawa wahyu. Pada malam itu pula terjadi peristiwa Isra' dan Mi'raj, sebuah perjalanan spiritual yang sangat penting dalam sejarah Islam.

Rasulullah ﷺ juga bersabda:


"اعْلَمُوا أَنَّ رَجَبَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُعَظَّمِ، فَمَنْ صَامَ يَوْمًا مِنْهُ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا فَإِنَّهُ يَنَالُ رِضَى اللَّهِ الْأَكْبَرِ"

“Ketahuilah bahwa Rajab adalah bulan Allah yang mulia. Barang siapa berpuasa satu hari di bulan Rajab dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, maka ia akan mendapatkan ridha Allah yang paling besar.”



Rajab Sebagai Salah Satu Bulan Haram


Dalam Islam, terdapat empat bulan yang disebut sebagai bulan haram (bulan suci yang dihormati). Bulan-bulan tersebut adalah:

  1. Dzulqa’dah
  2. Dzulhijjah
  3. Muharram
  4. Rajab

Keempat bulan ini disebutkan dalam firman Allah:


 
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌۗ ذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةًۗ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ


"Sesungguhnya jumlah bulan di sisi Allah adalah dua belas bulan dalam ketetapan Allah sejak Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram."
(QS. At-Taubah: 36)


Tiga dari bulan haram tersebut datang secara berurutan (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram), sedangkan bulan Rajab berdiri sendiri di tengah-tengah tahun, menunjukkan kemuliaan dan keistimewaannya yang tersendiri.



Kisah Wanita Shalihah di Baitul Maqdis


Dalam kitab Mukasyafatul Qulub, Imam Al-Ghazali menceritakan kisah seorang wanita shalihah yang tinggal di Baitul Maqdis. Wanita tersebut memiliki kebiasaan membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 12.000 kali setiap hari selama bulan Rajab.


Selain itu, selama bulan Rajab, ia selalu mengenakan pakaian dari kain wol, sebagai simbol kesederhanaan dan ketaatan kepada Allah.


Ketika wanita tersebut sakit menjelang ajalnya, ia berpesan kepada anaknya agar kain wol tersebut digunakan sebagai kafan untuk dirinya. Namun, sang anak memakamkan ibunya dengan kain kafan yang lebih bagus.

Malam harinya, sang anak bermimpi melihat ibunya yang tampak tidak senang. Dalam mimpi itu, sang ibu berkata:


"Aku tidak ridha denganmu. Aku ingin dikuburkan dengan kain wol yang telah menemaniku dalam ibadah di bulan Rajab."



Bulan Rajab merupakan waktu yang sangat istimewa untuk meningkatkan amal ibadah, terutama puasa, dzikir, dan taubat. Rajab disebut sebagai bulan Allah, yang menjadi awal dari rangkaian bulan suci lainnya hingga Ramadan.


Dengan memperbanyak amal kebaikan di bulan Rajab, seorang hamba dapat memperoleh curahan rahmat dan ampunan dari Allah. Mari kita manfaatkan bulan ini dengan memperbanyak ibadah, meneladani Rasulullah ﷺ, dan memperbaiki hubungan kita dengan Allah.


Semoga kita termasuk orang-orang yang mendapatkan keberkahan dan ridha Allah di bulan Rajab ini. آمين يا رب العالمين.

 

Tags: