![]() |
Haul Mama falak Ke - 53 |
Bogor 13 Desember 2024, Menjelang
puncak Haul ke-53 KH. Tb. Muhammad Falak atau Mama Falak (1842-1972), Pondok
Pesantren Al Falak, Pagentongan, Kota Bogor, bersiap menjadi saksi peringatan
sejarah perjuangan bangsa. Pada Sabtu, 14 Desember 2024, ribuan jamaah akan
berkumpul mengenang jejak seorang ulama besar yang tidak hanya membangun ilmu
agama, tetapi juga turut menorehkan sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Salah
satu momen penting dalam perjalanan hidup Mama Falak adalah pertemuannya dengan
Ir. Soekarno, Proklamator dan Presiden pertama RI, yang berlangsung pada malam
Kamis, pukul 22.20, tanggal 5 Februari 1945. Pertemuan bersejarah tersebut
bertempat di kediaman KH. Raden Amir Hamzah, ulama Cileungsi yang lahir pada
1901 dan wafat pada 1982. Rumah sederhana di Cileungsi itu menjadi saksi bisu
diskusi penting tentang nasib bangsa menjelang Proklamasi Kemerdekaan.
![]() |
Makam R. H. Amir Hamzah Cileungsi Bogor, R. Amir Hamzah
selaku tuan rumah pada pertemuan Ir. Soekarno, ulama dan Jawara se-Jawa Barat
pada hari Rabu 5 Februari 1945,belakang telkom cileungsi,gerbang masuknya dr
samping RM nyi iteung Cileungsi Bogor
Pertemuan Penuh Makna di Tengah
Tekanan Penjajahan
Malam
itu, Cileungsi menjadi tempat berkumpulnya tokoh-tokoh besar dari berbagai
daerah. Selain Abah Falak dan Bung Karno, pertemuan ini dihadiri para ulama
karismatik dan pendekar yang memiliki pengaruh kuat di masyarakat, seperti:
- KH.
Abdul Kholik
- Pangeran
Andeng Asari Surya Dinata
- KH.
Tubagus Mama Khotib
dari Serang, Banten
- Rd.
Kiai Nawawi
dari Cibarusah
- Kiai
Hasbullah
dari Cimande
- Kiai
Tengku Karawang
- Kiai
Nur Ali
dari Bekasi
- Kiai
Darif Klender
dari Jakarta
- Kiai
Hoeru dan Kiai Sambas
dari Bandung
- Kiai
Soleh Iskandar
dari Bogor
Tak
hanya itu, pendekar seperti Pa Bongkot Ujang dari Sawangan, Sobari dari
Cikampek, dan Raden Subang turut hadir. Bahkan tokoh militer seperti
Kartosuwiryo, Suwiryo, Letnan Lukas, dan Sersan Oking ikut menjadi saksi
pertemuan tersebut.
Sambutan Bung Karno:
Dalam
pertemuan tersebut, Bung Karno menyampaikan sambutan yang membakar semangat
perjuangan.
“
Saya sukarno, apabila saya diangkat nanti menjadi presiden republic Indonesia yang
akan nanti kita laksanakan hari kemerdekaanya, marilah kita berjuang dengan
sekuat tenaga dan peralatan seadanya yang kita miliki …….. “
Peran KH. Tb. Muhammad Falak
Abah Falak, dengan kharisma dan wawasan keagamaannya menjadi guru bagi Presiden Sukarno, yang dalam beberapa kesempatan Bung Karno selalu menyempatkan untuk bertemu Mama Falak Apabila sedang berada di Bogor, menjadi salah satu tokoh sentral dalam pertemuan itu. Ia dikenal sebagai ulama yang memiliki kemampuan mendalam dalam ilmu falak (astronomi Islam), mursyid Thariqoh, dan spiritualitas, namun juga peka terhadap persoalan sosial-politik.
Warisan Sejarah di Haul ke-53
Peringatan
Haul ke-53 Mama Falak tahun ini tidak hanya menjadi momen doa dan ziarah,
tetapi juga refleksi atas peran ulama dalam perjuangan bangsa. Pondok Pesantren
Al Falak, yang telah menjadi pusat dakwah dan pendidikan Islam, mengundang para
jamaah untuk menyelami kembali semangat perjuangan yang diwariskan oleh Mama
Falak dan para ulama lainnya.
Dengan
mengenang pertemuan di Cileungsi tersebut, generasi penerus diingatkan akan
pentingnya menjaga persatuan, keberanian, dan keimanan dalam menghadapi
tantangan zaman. Haul ini menjadi bukti bahwa perjuangan ulama tidak pernah
lekang oleh waktu, terus menginspirasi dalam membangun bangsa yang berkeadilan
dan bermartabat.
Semoga
semangat Abah Falak dan para pejuang lainnya terus hidup dalam hati kita semua.
Merdeka!